Monday 16 July 2007

SOLILOKUI

;untuk Andrew Aditya
Kalimatku terhabiskan pada rasa sakit.
Peradaban selalu meminjamiku puisi
tetapi hatiku telah berhenti menampung hujan sebagai air mata.
Belum juga kutemui dimana kebodohan ini akan berhenti,
pada kata yang tersimpan rahasia pada serpihan angin atau
pada kerikil yang berserak di depan pintumu.
Hidup adalah cermin yang dibolak-balik
sementara aku dan kamu adalah bola yang tak henti menggelinding.
Seperti ngengat kurasa memang akan begini akhirnya
membiarkan api membakari sayap sendiri
padahal abu hanya mengotori indahnya nyala api.
Dalam musnah apakah aku masih akan mendapatkan rupa?

No comments: